Jumat, 04 September 2009

Mencoba Mengetuk Pintu- Pintu Surga

Bismillahirrahman nirrahiim..

Kembali membuka tabir kehidupan. Berusaha untuk menguak rahasia di balik ilmu- ilmu Allah. Mencoba memperjelas pandangan yang kabur dalam kehidupan. Berpikir dan merenung cukup lama untuk bisa mengilhami dan mencari hikmah dalam setiap perbuatan yang kita lakukan. Merangkum dalam bentuk tulisan, dan memberikan sedikit percikan ilmu sebagai bekal untuk menjalani kehidupan.

Saya yakin kalau setiap orang pasti ingin masuk Syurga. Jangankan masuk, bisa mencium harumnya saja sudah bisa membuat kita bahagia. Namun setelah meninggal, apakah kita bisa langsung masuk syurga dan disambut oleh para bidadari disana begitu saja..??

Ouups.., tentu tidak semudah itu. Syurga juga mempunyai banyak pintu. Ibarat akan masuk rumah, kita tentu akan mengetuk dan membuka pintunya terlebih dahulu. “Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka”. (QS Shod: 49-50)

Lantas apa saja pintu- pintu Syurga itu..? Rasulullah SAW bersabda: “Surga mempunyai 8 buah pintu” (H.R Muslim). “Luas pintu surga tempat masuk umatku adalah sejauh perjalanan pengendara kuda yang sangat bagus selama 3 hari” (H.R Tirmidzi). Pintu tersebut dibedakan berdasarkan amal kebajikan tiap manusia.

Diriwayatkan Ibnul Jauzi, bahwa pintu- pintu Surga tsb antara lain:
Pintu pertama adalah untuk orang yang menjalankan shalat dengan menyempurnakan syarat rukunnya.
Pintu ke 2 untuk orang yang rajin berpuasa.
Pintu ke 3 untuk orang yang selalu memberikan kewajiban zakat dan senang bersedekah.
Pintu ke 4 adalah untuk orang yang menjalankan ibadah Haji.
Pintu ke 5 adalah untuk orang yang menjalankan Umrah.
Pintu ke 6 adalah untuk orang yang jihad fisabilillah (berjuang di jallan Allah)
Pintu ke 7 adalah untuk orang yang senang bersilaturahmi, dan Pintu ke 8 adalah untuk orang yang rajin berwudzu.
MasyaAllah… Ternyata ada banyak sekali pintu Surga. Kira- kira Anda mau masuk ke pintu yang ke berapa..?

Rasulullah saw bersabda : ‘Setiap orang di antara kalian yang setelah berwudhu dengan sempurna, lalu membaca ‘Asyhadu anla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar abduhu wa rasuluh’ (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah hamba sekaligus rasul utusan Allah), niscaya dibukakan untuknya ke 8 pintu surga. la bisa masuk dari pintu yang mana pun yang ia inginkan.“. ( HR Muslim).

Dari Abi Hurairah ra., Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa memberi nafkah isterinya di jalan Allah, maka akan dipanggil dari pintu surga. ‘Wahai Hamba Allah! Ini adalah pintu kebaikan’. Barangsiapa termasuk ahli salat, maka akan dipanggil dari pintu al-Shalah. Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu al-Jihad. Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu al-Rayyan. Dan barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka akan dipanggil dari pintu al-Shadaqah.

Abu Bakar lantas bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap orang akan dipanggil dari pintu-pintu tersebut, dan Adakah seseorang yang dipanggil dari semua pintu tersebut.?” Beliau menjawab, “Iya, dan aku berharap engkau termasuk diantara mereka”. (HR. Bukhari).

Rahasia di balik terbukanya pintu surga bagi para penghuninya adalah karena mereka dapat datang dan pergi ke mana saja sesuka mereka. Dan para malaikat akan masuk ke dalam surga setiap waktu dengan penuh sikap ramah dan lembut

Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya 70 ribu atau 700 ribu dari umatku masuk surga. Sebagian dari mereka saling berpegangan dengan sebagian yang lain. Yang pertama di antara mereka tidak mau masuk sebelum yang terakhir di antara mereka masuk. Wajah mereka bagaikan bulan purnama dan bintang yang terang benderang di langit”. (H.R Muslim).

MasyaAllah... Semoga kita termasuk yang 70 ribu atau 700 ribu tersebut, dan semoga kita tak hanya dipertemukan dengan orang- orang yang kita cintai di Dunia ini saja, tapi juga dipertemukan kembali dengan mereka pada Hari Akhir, saat dimana kita bisa saling bergandengan tangan dan berjalan bersama- sama menuju Pintu Surga. Amiin..

Ya Allah, jika kau perlihatkan sedikit saja dari Keindahan Surga, tentu kami akan merasa tidak pantas untuk memasukinya. Namun jika Kau perlihatkan sedikit saja dari siksa neraka, tentu kami akan langsung menjerit dan tak kuasa menahan pedihnya hukumanMu disana.

Semoga artikel ini dapat membuka relung- relung kehidupan yang sebenarnya. Memberikan pandangan lebih luas kepada kita dalam menyikapi dan menjalani kehidupan. Membuat kita menjadi orang- orang yang berpikir cerdas dan intektual, yang tidak hanya mengejar Dunia saja, tapi juga menggapai urusan Akhirat. Amiin…

Menempuh Perjalanan Jauh di Akhirat

Diambil dari Group Tahajud Call Community
Oleh : Muhammad Miftakhur Riza
31 Juli jam 19:57



Saya ingin bertanya, Apa yang ada di pikiran Anda setelah meninggal dunia..? Apa setelah meninggal, maka masalah kita langsung selesai begitu saja..? Ouups, saya rasa tidak. “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggung jawaban.?” (Q.S Al Qiyamah 36). Seperti yang sering saya katakan sebelumnya, ‘Akhirat adalah kelanjutan hidup kita di Dunia’. Jadi setelah meninggal, kita akan dihidupkan kembali di Akhirat, dan dimintai pertanggung jawaban disana.

Suatu kehidupan yang jauh lebih berat dari kehidupan di Dunia. Pada hari kiamat, kelak di langit akan benar- benar diperlihatkan proses menutupnya Pintu Tobat, pintu tersebut akan menutup sebagai tanda bahwa pada hari itu Allah sudah tidak mau mendengar tobat kita lagi. Kemudian malaikat Isrofil akan meniup sangkakalanya, lalu bergeming dan musnahlah apa yang ada di Dunia ini, baik itu manusia maupun bangsa Jin. Malaikat Isrofil pun juga akan mati setelah ia meniup sangkakalanya.

Kemudian seluruh makhluk yang ada di Bumi ini, baik bangsa Jin, manusia, dan hewan pun akan dibangkitkan kembali dan digiring secara berkelompok- kelompok menuju Padang Mahsyar. Suatu tempat berpasir putih yang datar, luas dan sangat panas, dimana jarak matahari hanya sejengkal dari ubun- ubun kita (saat dimana semua keringat akan bercucuran sebanyak dosa2 yang kita miliki). Bahkan kelak akan ada yang tenggelam karena keringatnya sendiri. ‘Pada hari itu manusia berkata : “Kemana tempat lari.?” Sekali- kali tidak.! Tidak ada tempat untuk berlindung.!” (Q.S Al Qiyamah 10- 11).

Di Padang Mahsyar itu pula, Nabi Muhammad SAW berdiri di sebuah telaga dengan membawa sebuah cangkir, kemudian beliau akan meminumkan cangkir berisi air telaga tersebut kepada umat- umatnya yang kepanasan lagi kehausan, yang senantiasa ‘membaca sholawat’ untuknya sewaktu masih di Dunia. Kelak bukan kita yang akan mencari Nabi Muhammad, tapi beliau lah yang akan mencari dan memberikan pertolongan (syafaatnya) kepada kita. “Wajah- wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri- seri”. “Dan wajah- wajah (orang kafir) pada hari itu muram” (Q.S Al Qiyamah 22- 24).

Setelah itu, semua manusia, bahkan para nabi dan rosul akan berjalan menuju ‘Jembatan Shiratal Mustaqim’. Jembatan akhirat yang sangat tipis, bagaikan sehelai rambut yang dibagi menjadi 7 bagian, tajam, sempit, dan terbentang diantara 2 punggung neraka Jahannam, yang panjangnya ditempuh selama 1/2 tahun akhirat (500 tahun di dunia). Diatasnya terdapat besi- besi panas yang saling berkaitan dan akan menyambar siapa saja yang menyeberanginya. Dan jika kita gagal menyeberangi jembatan tsb, maka kita akan langsung terpelanting ke Neraka Jahannam. MasyaAllah…

Setiap manusia akan menemui kesulitan atau bahkan kemudahan saat melewati jembatan tersebut. Kelak akan ada yang bersusah payah untuk menyeberangi jembatan tersebut, ada yang langsung terpeleset lalu jatuh terbakar ke Neraka. Namun ada pula yang akan menyeberangi jembatan tersebut bagaikan kilat yang menyambar. Semua ditentukan oleh perbuatan- perbuatan dan amal shalih kita waktu masih di Dunia. Jika selama hidupnya ia banyak beramal shalih, maka ia akan mudah melewatinya.

Sesungguhnya hanya satu jalan menuju Surga, yaitu dengan melewati Jembatan Shiratal Mustaqim. Untuk menempuh perjalanan seberat itu, hanya 2 yang kita butuhkan, yaitu : syafaat/ pertolongan dari Nabi Muhammad (diperoleh dengan senantiasa membaca sholawat & melaksanakan sunah2nya), serta Amal2 sholih kita (diperoleh dengan banyak sholat, dzikir, sedekah, puasa, dll). Selain itu, tidak ada yang bisa menolong kita kelak.

Jika kita berpikir cerdas ke depan, ‘Akhirat merupakan kelanjutan dari kehidupan di Dunia, jadi jika kita ingin mendapatkan tempat yang baik di Akhirat, maka perbaikilah hidup kita di dunia terlebih dahulu. Hidup di dunia ini hanyalah sebuah ‘PERMULAAN’, lalu kematian barulah ‘AWAL DARI SEGALANYA’, kemudian kehidupan di Akhirat itulah ‘KEHIDUPAN YG SEBENARNYA’. ‘Mengejar urusan Dunia itu harus, tapi beribadah untuk mendapatkan Akhirat itu wajib’.

Semoga artikel ini dapat membuka tirai kehidupan yang masih terselubung. Membuat kita menjadi orang- orang yang senantiasa berpikir cerdas, yang tak hanya memegang urusan dunia, tapi juga menggapai urusan Akhirat. Saya berharap kita tak hanya dipertemukan di Dunia ini saja, tapi juga dipertemukan kembali pada Hari Akhir, saat dimana kita bisa saling bergandengan tangan dan berjalan bersama- sama menuju Gerbang Surga. Amiin..

SAYA SHOLAT LIMA WAKTU TAPI...

Diambil dari Grup PPPA...
Buat renungan jumat, biar ibadah qta lbh baik lagi. Thanks...

Saya sih Memang Sholat 5 Waktu, tapi ... apakah perbuatanku sehari-hari sendiri sudah bisa mencerminkan apa yang seharusnya dihasilkan apabila saya mendirikan Sholat 5 Waktu?????

Dalam sehari saya diberi kesempatan selama 24 jam, klo dalam Sholat 5 Waktu, setiap Sholatnya saya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit berarti 5 X 5 = 25 Menit.Berarti hanya 25 Menit saja ibadah rutin yang saya lakukan tiap hari.

Bayangkan dengan 24 Jam yang diberikan Allah SWT buat kita, dalam 24 Jam itu kita bisa bernafas secara gratis, hidup sehat, normal, bisa tertawa, bisa berjalan, bisa melihat, bisa mendengar, bisa tidur dengan tenang, bisa makan, dan yang paling besar adalah kita masih diberi Nikmat Iman & Islam oleh Allah SWT sehingga kita masih beribadah Sholat 5 Waktu kepada-Nya.

Alangkah tidak bersyukurnya, tidak tahu diri, atau boleh dibilang tidak tahu malu kita ini.Masa waktu yang diberikan selama 24 Jam kita cuma bisa Ibadah hanya 5 Menit saja.

Masih banyak Ibadah Wajib ataupun Sunnah lainnnya, Mudah2an Allah SWT menjadikan kita Hamba yang pandai bersyukur, yang tahu diri, yang tahu terima kasih kepada Dia, Allah SWT.

Sebuah renungan yang menakjubkan, subhanallah, begitulah wajah umat Islam Indonesia umumnya, mungkin juga wajah umat Islam pada khususnya, sungguh tragis, dan memilukan, semoga kita semua sadar akan keislaman kita.

SAYA SHOLAT LIMA WAKTU TAPI..
Saya Sholat lima waktu tapi......
Ingat pada Allah hanya lima waktu itu saja
Dan pada masa lainnya saya lupa pada Nya
Jika Sholat saya 10 menit , maka cuma 10 menit itu saja ingat pada Nya
Mungkin dalam 10 menit itu pun saya masih ingat selain daripada Nya.

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya tidak bersyukur pada Nya
Padahal dulunya saya amat susah
Allah yang memberi rezeki pada saya
Dengan rezeki itu saya dapat membeli rumah
Dengan rezeki itu saya dapat menampung keluarga
Dengan rezeki itu saya dapat membeli kendaraan dan sebagainya
Tapi.. hati saya masih belum puas
Saya masih tamak akan harta dunia dan masih menganggap serba kekurangan

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya masih menggunakan perkataan yang tidak sopan kepada teman teman
Saya sering menyakiti hati mereka
Saya sering menghina mereka
Saya sering menghina keturunan dan bangsa mereka seolah olah keturunan dan bangsa saya saja yang paling baik
Pada hal saya sendiri tidak tahu persis tempat saya di mahsyar nanti

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya masih sombong dengan ilmu yang saya miliki
Saya masih sombong dengan amal perbuatan yang telah saya perbuat
Saya masih sombong dengan ibadah yang saya lakukan
Saya masih sombong dan menganggap sayalah yang paling pandai
Saya masih sombong dan merasa saya paling dekat dengan Allah SWT
Dengan berbagai macam cara dan berbagai argumen saya debat mereka yang tidak sehaluan dengan saya dan saya hancurkan Rumah Ibadah mereka, saya aniaya dan saya siksa mereka dan keluarga mereka
Padahal saya sendiri belum tahu , ridhokah Allah SWT dengan apa yang telah saya perbuat itu

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya masih menggunakan ilmu hitam untuk menjatuhkan musuh musuhku
Saya menggunakan uang bahkan harta serta pangkat dan kekuasaan untuk menjatuhkan manusia yang saya tidak suka

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya amat bakhil dan kikir mengeluarkan uang untuk zakat dan sedekah kepada fakir miskin atau kepada anak yatim piatu kerena saya takut hartaku habis dan jatuh miskin

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya masih menyimpan sifat dengki dan khianat kepada teman teman yang sukses dinaikkan pangkatnya atau dinaikan gajinya dan atau berhasil dalam usahanya, padahal mereka berusaha dan bekerja sungguh sungguh dan saya hanya bekerja seperti hidup segan mati tak mau

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya mengabaikan anak isteri yang kelaparan dan menderita di rumah, kerena saya merasa sebagai raja di dalam rumahtangga dan boleh berbuat sesuka hati

Saya Sholat lima waktu tapi....
Masih merungut dan mencaci maki bila saya ditimpa musibah, walaupun sebenarnya saya tahu sesuatu musibah itu datangnya dari Allah, karna perbuatan dan prilaku saya sendiri
Seharusnya saya sadar kepada siapakah saya mencaci maki itu ?

Saya Sholat lima waktu tapi....
Menuntut ilmu semata mata mempersiapkan diri untuk berdebat dengan orang lain atau untuk menduga keilmuan mereka dan sengaja mencari cari yang tidak sehaluan dengan saya, dan memaksa mereka mengikuti jejak langkah saya, padahal seharusnya saya sadar tujuan kita menuntut ilmu adalah supaya kita dapat berbuat amal sholeh dan beribadah dengan khusyuk dan tidak melakukan syirik kepada Allah (mempersekutukan Allah SWT dengan yang lainnya)
Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya enggan melaksanakan serta kurang bahkan tidak faham dengan firman Allah SWT dalam Al Quran QS: 29 : (Al-Ankabut) : 45 yang artinya Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Saya Sholat lima waktu tapi..
Saya tidak faham dan tidak tahu dan tidak menjalankan dengan benar firman Allah dalam QS 107. (Al Maa´uun) : yang artinya
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya
6. orang-orang yang berbuat riya
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna

Allah SWT Maha Pengampun , dan semoga bermanfaat

Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat

Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat
Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi


Allah SWT berfirman, “Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan *mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah*, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)

Berikut adalah orang – orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2.Orang yang duduk menunggu shalat.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih Muslim no. 469)

3.Orang – orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat.
Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah)dari Barra’ bin ‘Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan” hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani
dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang – orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf).
Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, " karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah,bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang – orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Imam Ahmad meriwayatkan dari AbuHurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari(hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat" (AlMusnad no.9140,hadits inidishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang – orang yang berinfak (berderma).
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah,hancurkanlah harta orang yang pelit’” (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur.
Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang makan sahur” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit.
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Al Musnad no.754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim (berilmu) atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

( Maraji’ : Disarikan dari Buku Orang – orang yang Didoakan Malaikat,
Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir,Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005 )